AAAS
Bakteri Arsenik

CALIFORNIA
- Setahun lalu, Felisa Wolfe-Simon dan Institute Astrobiologi di NASA membuat kejutan dengan menemukan adanya bakteri arsenik. Tak seperti bakteri umumnya, materi DNA bakteri itu tersusun atas arsenik yang diketahui merupakan racun bagi manusia.

DNA makhluk hidup umumnya terdiri atas gula deoksiribosa, fosfor dan basa nitrogen. Berdasarkan hasil temuan Wolfe-Simon, DNA bakteri arsenik tidak memiliki fosfor. Molekul fosfor digantikan oleh arsenik.

Temuan kontroversial tersebut mendapatkan banyak reaksi. Beberapa kalangan ilmuwan menyanggah hasil temuan itu. Mereka kemudian melakukan penelitian dengan metode yang sama untuk membuktikannya.

Rosie Redfeld dari University of British Colombia di Vancouver, Kanada, seperti dikutip New Scientist, Jumat (27/1/2012) mengatakan, "Sampai pada batas deteksi spektrofotometer kami, tak ada arsenik dalam DNA bakteri itu."

Wolfe-Simon di lain pihak tetap mempertahankannya. Ia terus melakukan penelitian ulang di Lawrence Berkeley National Laboratory. "Sejauh yang kita tahu, semua data di paper kita masih bertahan. Kita akan tahu lebih banyak tahun depan," jelas Wolfe Simon.

1 komentar

  1. Ulbaly adani // 18 Februari 2012 pukul 10.58  

    Nice info...