Bukan hanya burung yang bisa terbang, ular pun bisa.. fenomena itu bukan sekedar hanya mitos. namun fenomena itu sudah terdokumentasikan dalam dunia sains.
"wow ada ular yang bisa terbang, keren tuh..."
"tapi biasa saja ah, besi yang bisa terbang juga ada." mungkin seperti itu dialog ketika kita berbicara mengenai fenomena ular terbang tersebut.
akan tetapi tenang saja ular yang bisa terbang hanya ular dalam genus Chrysopelea yang bisa terbang, tak semuanya. Ular dalam genus tersebut mampu terbang atau tepatnya melenting dengan cara meluncur sambil meliuk dari pohon satu ke pohon lainnya hingga sejauh 79 kaki atau 24 meter.


 

www.AstroDigi.comdan fenomena ular terbang pun semakin terungkap, setelah ditemukannya habitat ular golongan tersebut ada di Asia Tenggara dan Asia selatan.
namun bagaimana dg kaberadaan ular tersebut di indonesia yang notabene termasuk bagian dari asia tenggara ? 
Dan laporan mengenai ular terbang di Indonesia pertama kali diceritakan oleh para Misionaris asing yang bekerja di Sumatera.

Sejenak bercerita, inilah ceritanya.

Pada suatu hari di tahun 1833, seorang sesepuh penduduk lokal di Sumatera mendatangi dua misionaris barat yang sedang bekerja di sana untuk menceritakan pengalaman anehnya.


Sesepuh yang bernama Tam Basar itu bersumpah bahwa ia dan para penduduk lainnya pernah melihat ular yang sedang terbang di udara. Takut dengan bahaya yang mungkin ditimbulkannya, mereka segera membunuh ular itu sesaat setelah mendarat di dekat mereka.

Kedua misionaris barat itu tidak begitu saja mempercayai kisah itu. Namun Tam Basar bersikeras bahwa ia menceritakan hal yang sesungguhnya. Ia juga menambahkan bahwa ular itu memiliki panjang sekitar 1,2 meter dan tidak memiliki sayap.

Satu tahun kemudian, pada Januari 1834, salah satu diantara misionaris tersebut, NM Ward, sedang berjalan melewati hutan dekat sungai Pedang Bessie, sekitar 1,6 km dari lokasi dimana Tam basar melihat ular terbang.

Ia dan teman seperjalanannya berhenti sebentar untuk mempelajari sebuah pohon tinggi di dekat situ. Ketika mereka melihat ke atas, mereka begitu terkejut karena melihat seekor ular yang sedang terbang, persis seperti yang diceritakan oleh Tam Basar. Ular itu terlihat bergerak dengan cepat di udara di bawah pohon tempat mereka berdiri.

Ward kemudian menceritakan pengalamannya dalam surat kabar "Missionary Herald" edisi Maret 1841. "Dengan demikian, aku menjadi yakin dengan adanya ular terbang. Para penduduk lokal yang mengenal wilayah hutan di situ juga mengetahui fakta ini dengan jelas." Katanya.

Penelitian mengenai ular tersebut.

Lalu bagaimana ular tersebut dapat terbang ?  Hal itu diuraikan dalam presentasi penelitian dalam pertemuan American Physical Society Division of Fluid Dynamics pada tahun 2010.Menurut Jake Socha, seorang pemimpin proyek penelitian ini saat diwawancara Discovery mengatakan bahwa "Ular ini tidak sedang melawan gravitasi ketika terbang, juga bukan melakukan hal-hal yang tak masuk akal. Adalah persoalan gaya yang dikerahkan oleh ular yang menjadi penyebabnya."
so mungkin kesimpulan sementara 
 Ular-ular tersebut sebenarnya tidak terbang, melainkan meluncur atau melompat.Namun untuk sampai pada kesimpulan itu, Socha bersama rekannya mencoba "meluncurkan" ular jenis tersebut dari gedung berketinggian 49 kaki. Mereka merekam setiap gerakan dari ular tersebut. Kemudian, mereka mengembangkan model matematis yang mengungkapkan cara ular terbang. 

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diterima oleh Jurnal Bioinspiration & Biomimetics, Socha menjelaskan bahwa ular itu akan mengatur posisi tubuhnya sesaat sebelum terbang dan pada saat terbang.

Sesaat sebelum terbang, ular tersebut akan menjulurkan salah satu ujung badannya ke depan dan membentuk huruf J. Setelah itu, barulah si ular memulai melompat ke depan dan mempercepat gerakannya sehingga bisa terbang.

Ketika si ular terbang, ia akan mengerahkan gaya ke atas dari gerakannya sehingga membuatnya tak langsung jatuh. "Ular tetap terangkat ke atas walaupun ia bergerak ke bawah. Ini karena gaya yang mengarah ke atas lebih besar daripada berat badan ular," kata Socha. Ular akan terbang miring 25 derajat dari aliran udara yang tercipta oleh gerakannya. Bagian ekornya akan terus bergerak-gerak, sementara bagian lain akan membentuk lengkungan, seperti liukan ular ketika melata di atas tanah.

"Jika ular tetap pada kondisi seperti itu, ia akan terus terbang ke atas. Namun, model terbang ular tersebut ternyata hanya sementara sehingga pada akhirnya ular tetap akan jatuh ke tanah mengakhiri luncurannya," kata Socha yang merupakan ahli biologi di Virginia Tech.

Menurut Socha, model terbang ular ini bisa menjelaskan cara meluncur beberapa spesies, termasuk mamalia dan ikan. Ke depan, penciptaan kendaraan tak berawak mungkin bisa dilakukan dengan meniru cara terbang luncur ular ini.

Baiklah penutup tulisan ini di isi dengan gambar ular yang bisa terbang :
www.AstroDigi.comwww.AstroDigi.com
 
www.AstroDigi.com







www.AstroDigi.com






1 komentar

  1. Poker Uang Asli // 17 Oktober 2016 pukul 14.19  

    terima kasih min.. dicoba dulu ya..
    sukses terus buat artikelnya