Dalam Kajian Psikologi dikenal istilah NDE (Near Death Experince), yaitu pengalaman orang mendekati kematian, atau lebih tepat pengalaman mati suri. Peristiwa ini ada yang mengistilahkan NDS (Near Death Survial). Yaitu mereka yang menurut dokter telah dinyatakan mati, tetapi ternyata hidup dan sadar kembali. Telah banyak buku yang membahas seputar mati suri ini. Namun mungkin sekali masih lebih banyak orang yang pernah mengalami tapi tidak terbukukan.
Berdasarkan bacaan dialog dengan mereka yang pernah mengalami NDE, apa yang mereka ceritakan memperkuat ajaran kitab suci bahwa kematian itu adalah pisahnya ruh dengan jasad, nama ruh tidak mati melainkan memasuki dunia baru berkaitan dengan fenomena mati suri ada juga peristiwa OBE ( Out Of Body Experience ), yaitu ruh keluar dari badan dan kemuidan masuk lagi ketubuh semula tanpa didahului peristiwa sakit.
Baik pengalaman NDE dan OBE tentu saja sulit dibahas dan dibuktikan secara ilmiah. Jadi, cerita-cerita NDE itu berguna sepanjang menjadikan hidup lebih baik dan tidak berseberangan dengan ajaran dasar agama yang diyakini.
Diantara cerita mereka yang sangat sejalan dengan AL-QUR’AN adalah bahwa ketika ruh lepas dari badan, ibarat disket komputer, ruh itu berisi rekaman prilaku hidupnya dan masing-masing jiwa akan diperlihatkan raport berisi seluruh rekaman amalnya, baik maupun buruk. Berbagai prilaku yang sudah terlupakan, ketika mengalami mati suri semuanya muncul kembali begitu jelas. Jika yang dominan adalah kebajikan maka perjalan ruhnya memperoleh kenikmatan dan ketentraman yang luar biasa, yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Sebaliknya jika yang dominan berupa kejahatan , ruhnya merasakan kepedihan yang amat sangat. Logiknya mirip peristiwa mimpi, yaitu ada mimpi indah dan ada yang menyiksa.
Cerita yang lain yang popular, mereka bertemu teman-teman lama yang lebih dulu meninggal, serasa reuni indah dalam sebuah perkampungan yang amat damai. Tetapi sebaliknya, mereka yang semasa hidupnya banyak menyakiti orang, jiwanya sangat sengsara, ada yang merasa terbuang dihutan yang lebat, penuh binatang buas, dan suasananya serba mengerikan, tak bisa diungkapan dengan kata-kata
Sekali lagi cerita itu memang sangat personal dan secara ilmiah sulit dipertanggungjawabkan. Mirip orang yang mengalami peristiwa aneh saat ibadah haji. Tetapi yang menarik, secara psikologis dampaknya sangat besar bagi yang pernah mengalaminya. Bagi yang mengalami keindahan dan kedamaian hidup alam rohani secara ruh berpisah dari badan, mereka menyesal mengapa hidup lagi ke dunia karena kehidupan disana jauh lebih indah tak bisa dibandingkan dengan semua kenikmatan yang pernah dirasakan didunia. Mereka sebaliknya, mereka yang merasa timbangan dosanya lebih berat dan merasakan pengalaman yang mengerikan, sangat gembira bisa kembali didunia untuk menebus dosa-dosanya dengan memperbanyak amal kebajikan.
Mereka yang pernah mengalami mati suri, pandangannya terhadap hidup berubah total yang selama ini sudah cukup baik lalu ingin melipatgandakan kebaikannya karena sudah melihat ganjaran yang akan terjadi diakhirat. Bagi yang melihat timbangan dosanya lebih berat, lalu berusaha secara konsisten untuk tobat memperbaiki raport hidupnya.
Mereka yang pernah mengalami mati suri yang umumnya hidup ini dijalaninya dengan enteng dan kematian menjadi hal yang tidak ditakuti sama sekali, bahkan dirindukan. Kematian adalah proses methamorfosis unutk menaiki jenjang kehidupan yang lebih tinggi untuk mereguk nikmat dan anugrah Tuhan yang jauh lebih membahagiakan ketimbang apa yang didapatkan dimuka bumi.
Adapun pengalaman out of body, ceritanya agak berbeda. Beberapa teman bercerita, dia merasa jalan-jalan di rumah sakit, di saat menjalani operasi, ruhnya keluar dari tubuhnya. Dia melihat apa saja yang dilakukan dokter dan mendengar pembicaraan mereka. Ketika siuman, dia ceritakan pengalamannya. Dokter terheran-heran karena apa yang dibicarakan memang benar adanya.
Dari sekian NDE, ada beberapa hikmah yang sangat mengesankan. Pertama, ketika ruh keluar dari jasad dan dinyatakan meninggal, yang paling menggembirakan ketika keluarganya, terutama anak-anak kandungnya, bersikap ikhlas dan melepaskan dengan doa. Ibarat mengendarai balon yang hendak terbang keatas, perjalan ruh menjadi enteng kalau keluarganya mengantarkan dengan doanya, memaafkan dosa-dosanya dan ikhlas melepaskannya, karena sesungguhnya mati tak ubahnya meneruskan perjalanan pulang mudik ke kamupung ilahi. Kedua, kekayaan duniawi itu terlihat jelas hanya sebatas sarana yang mestinya dibelanjakan untuk tujuan yg mulia. Kekayaan itu ibarat tubuh yang memiliki kehidupan pada dirinya tanpa adanya ruh. Agar kekayaan jadi hidup, harus ada yang menghidupkan dari luar yang derajatnya lebih tinggi. Yaitu niat dan amal kebajikan untuk menolong sesama hamba Tuhan.
Jadi sesungguhnya agenda hidup yang paling menarik adalah acara ‘pulang’, entah pulang ke rumah, pulang mudik, pulang ketemu orang tua dan keluarga, entah pulang dari belanja atau pulang rekrasi. Sebelum pulang ke akhirat, orang muslim sangat bergairah ketika berkunjung ke baitullah di mekkah, untuk berhaji maupun umrah. Semoga ketika malaikat Izrail menjemput pulang ke kampung Ilahi, kita bergairah karena rindu pada Allah dan rindu berjumpa Rasulullah serta komunitas orang-orang shalih.
0 komentar
Posting Komentar