beberapa hari belakangan ini saya lagi kepikiran tentang peri, soalnya kemarin" ini saya baru saja ketemu ama cewe yang cantiknya kaya peri... ^_^ so benerkah peri itu ada ?
Phillys Bacon, 55, New Addington, Croydon, London Selatan mengobrol dengan kerabatnya seusai makan malam. Saat itu ia mengobrol sambil menghadap ke pintu belakang menghadap ke kebun. Karena tertarik melihat pemandangan indah di kebun pada malam hari, Ny Bacon lantas memotret dan setelah melihat hasil jepretan kameranya, ia kaget melihat apa yang baru saja tertangkap oleh kameranya.
Selain foto dari Ny Bacon di atas, saya juga menemukan beberapa foto yang mungkin menggambarkan penampakan peri yang berhasil tertangkap kamera. Berikut foto tersebut.
Percayakah Anda bahwa foto-foto tersebut adalah peri?
Pengakuan: Foto keempat dan kelima (terakhir) dari peri Cottingley.
Asal Usul Peri
Peri atau fairy adalah istilah yang sering digunakan dalam cerita rakyat, dongeng, atau fiksi untuk menggambarkan sosok manusia mungil bersayap yang mempunyai kekuatan gaib. Peri dikatakan paling banyak penampakan atau muncul di negara-negara berkabut dan indah seperti Inggris. Peri merupakan makhluk yang sangat menyukai tempat yang indah dan berbunga sehingga kadang digambarkan tidur di atas bunga, tinggal di hutan dan menjaga pohon-pohon, serta bermain bersama hewan-hewan yang ada di dalam hutan tersebut.
Peri dalam kisah anak-anak selalu digambarkan berwajah cantik, bersayap kupu-kupu, dan mengeluarkan kemilau yang indah dari seluruh tubuhnya. Penampilan mereka begitu anggun dan menawan.
Betulkah ini peri?
Begitu banyak kisah dan peristiwa yang menggambarkan tentang makhluk menakjubkan ini, namun apakah mereka nyata? Apakah peri itu benar-benar ada? Kita tentu tidak dapat menarik kesimpulan begitu saja, namun saya akan membagikan sebuah kejadian yang mungkin ada hubungannya dengan penampakan makhluk misterius ini.
Phillys Bacon, 55, New Addington, Croydon, London Selatan mengobrol dengan kerabatnya seusai makan malam. Saat itu ia mengobrol sambil menghadap ke pintu belakang menghadap ke kebun. Karena tertarik melihat pemandangan indah di kebun pada malam hari, Ny Bacon lantas memotret dan setelah melihat hasil jepretan kameranya, ia kaget melihat apa yang baru saja tertangkap oleh kameranya.
Ny Bacon sangat terkejut ketika menyaksikan sesuatu berkilauan tertangkap kameranya sedang terbang di kebunnya. selama berbulan-bulan ia mencoba untuk mendapatkan penjelasan rasional tentang penampakan itu.
Ia berusaha mencocokkan dengan gambar kupu-kupu, ngengat, kumbang, yang kemungkinan mirip dengan makhluk tersebut, namun ternyata tidak ada. "Menurutku makhluk itu mungkin peri," katanya ketika mempublikasikan foto tersebut untuk pertama kalinya. "Saya telah menunjukkan foto itu untuk mendapatkan penjelasan yang masuk akal, namun tidak seorang pun tahu apa itu," tambahnya.
Ny Bacon mengatakan bahwa ia tidak memalsukan foto tersebut. sebelumnya ia enggan mempublikasikan foto tersebut karena takut dianggap gila.
Para ahli lebih skeptis soal ini. bagi mereka citra itu mungkin terbentuk akibat refleksi cahaya dan akibat teknis lainnya.
Selain foto dari Ny Bacon di atas, saya juga menemukan beberapa foto yang mungkin menggambarkan penampakan peri yang berhasil tertangkap kamera. Berikut foto tersebut.
Percayakah Anda bahwa foto-foto tersebut adalah peri?
Penampakan Peri yang Disalahartikan
Begitu banyak foto-foto dan kisah-kisah tentang penampakan peri yang beredar di sekeliling kita, namun banyak sekali di antaranya hanyalah HOAX. Hoax tentang peri yang paling termashyur di dunia adalah foto dan kisah tentang peri Cottingley.
Pada bulan Juli 1971, Elsie Wright, 16 tahun, dan sepupunya, Frances Griffiths, 10 tahun, bosan akibat cacian dari ayah Elsie atas pengakuan mereka melihat peri sehingga mereka meminjam kamera ayahnya dan mengambil beberapa foto untuk membuktikan keberadaan mereka. Gadis-gadis ini tinggal bersama di Cottingley, di pinggiran Bradford, West Yorkshire, Inggris.
Setelah foto diberikan, orang tua Elsie benar-benar terkejut, gambar yang diambil adalah Frances dengan sepasukan peri sedang menari di depannya. Ayah Elsie yang adalah seorang fotografer amatir menyangkal dan mengatakan itu adalah potongan-potongan karton yang dibuat-buat sedemikian rupa dan menyamai peri. Mr Wright yakin foto tersebut tidak benar.
Dua bulan kemudian kedua gadis kecil itu menyodorkan lagi selembar foto peri-peri pada ibu Elsie dan kemudian ditunjukkan ke sebuah konferensi sosial di Harrogate.
Dalam waktu singkat, foto-foto itu menjadi pusat perhatian dan menyebar. dari orang-orang yang percaya bahwa peri itu nyata, yang paling menonjol dan vokal adalah Sir Arthur Conan Doyle, pencipta Sherlock Holmes. Sir Arthur mencetak dua gambar pertama di Strand Magazine pada tahun 1920 untuk membantu mendukung argumennya bagi keberadaan peri; rencana ini membuat cerita sensasi di seluruh dunia.
Pada tahun 1920, Sir Arthur memutuskan agar Elsie dan Frances untuk sekali lagi diberi kamera dan meninggalkan mereka sendiri di sungai kecil. hasilnya adalah tiga foto peri lagi dan ini adalah foto terakhir sebelum mereka berpisah dari satu sama lain dan berhenti melihat peri. Sir Arthur kemudian mencetak ketiga imej dalam sekuel untuk artikel dan pada tahun 1922, ia memperluas dua artikel ke dalam sebuah buku, "The Coming of the Fairies".
Dalam waktu singkat, foto-foto itu menjadi pusat perhatian dan menyebar. dari orang-orang yang percaya bahwa peri itu nyata, yang paling menonjol dan vokal adalah Sir Arthur Conan Doyle, pencipta Sherlock Holmes. Sir Arthur mencetak dua gambar pertama di Strand Magazine pada tahun 1920 untuk membantu mendukung argumennya bagi keberadaan peri; rencana ini membuat cerita sensasi di seluruh dunia.
Pada tahun 1920, Sir Arthur memutuskan agar Elsie dan Frances untuk sekali lagi diberi kamera dan meninggalkan mereka sendiri di sungai kecil. hasilnya adalah tiga foto peri lagi dan ini adalah foto terakhir sebelum mereka berpisah dari satu sama lain dan berhenti melihat peri. Sir Arthur kemudian mencetak ketiga imej dalam sekuel untuk artikel dan pada tahun 1922, ia memperluas dua artikel ke dalam sebuah buku, "The Coming of the Fairies".
Pengakuan: Foto keempat dan kelima (terakhir) dari peri Cottingley.
Pada tahun 1983, para sepupu mengakui dalam artikel yang diterbitkan di majalah tak diterangkan bahwa foto-foto telah palsu, walaupun keduanya menyatakan bahwa mereka benar-benar telah melihat peri. Mereka berkata bahwa mereka memotong gambar dari buku cerita kardus dan menambahkan dengan pin topi, membuang buku mereka di sungai kecil sekali foto telah diambil. Elsie mengaku bahwa kelima foto tersebut palsu, namun Frances bersikeras bahwa foto yang kelima adalah asli, bukan rekaan.
Dalam sebuah wawancara televisi 1985 tentang Arthur C. Clarke's World of Strange Power, Elsie mengatakan bahwa dia dan Frances terlalu malu untuk mengakui kebenaran selepas penulis Sherlock Holmes: "Dua anak-anak desa dan seorang lelaki yang cerdas seperti Conan Doyle- kita hanya diam." Dalam wawancara Frances yang berkata: "Saya tidak pernah memikirkan hal itu sebagai penipuan. Itu hanya Elsie dan saya sedikit bersenang-senang dan aku tidak bisa mengerti hingga ke hari ini mengapa mereka percaya dan ingin percaya."
Pernahkan Anda melihat foto ini lewat email atau lewat sebuah situs web? Orang-orang menyebutnya mayat peri atau mayat manusia kupu-kupu. Foto di samping pertama kali beredar di internet pada tahun 2007. Seorang pria Inggris mengaku menemukan mayat tersebut di semak-semak di dekat daerah Derbyshire, Inggris.
Jasad makhluk ini ditemukan oleh seorang warga di atas gundukan tanah di sekitar pekarangan rumahnya. Saat pertama kali melihatnya, orang tersebut mengira makhluk ini merupakan jasad anak kecil, maka ia pun bergegas meraih telpon genggamnya untuk menghubungi polisi. Karena dorongan rasa ingin tahu yang besar, sebelum polisi tiba di TKP, ia sempat berfikir dan merasa janggal. Mengapa jasad makhluk kecil yang satu ini mempunyai sayap mirip dedaunan dan badannya terlalu mungil untuk ukuran seorang balita. Bahkan ketika polisi tiba, mereka juga bingung dan tidak mengerti sebenarnya ini makhluk apa.
Menurut laporan X-ray, makhluk tersebut memiliki struktur tulang mirip dengan susunan tulang pada balita, namun pada badannya sedikit berongga seperti jenis-jenis hewan insecta. Uniknya, ia juga memiliki bentuk fisik mirip manusia, mempunyai dua tangan lengkap dengan lima jari, dua kaki, dan pada bagian kepalanya terdapat lapisan jaringan kulit sangat tipis yang ditumbuhi rambut berwarna pirang keemasan.
Tapi yang tak habis pikir, mengapa makhluk ini mempunyai sayap dan tinggi badannya tergolong sangat kecil, antara 10-20 cm tingginya. Jasadnya juga tidak membusuk, namun malah mengering dan sama sekali tidak mengeluarkan bau busuk. Pada struktur sayapnya sendiri, walaupun sekilas jika dilihat mirip dengan dedaunan, tetapi ini bukanlah merupakan sejenis daun, jika diraba akan terasa perbedaannya. Sayapnya mirip dengan struktur sayap hewan-hewan insecta pada umumnya. Sampai saat ini tim forensik yang meneliti jasad makhluk tersebut belum mengerti sepenuhnya mengenai jenis dan identitasnya. Tetapi berbagai kesimpulan yang didapat, makhluk tersebut memiliki struktur DNA mirip dengan DNA manusia, namun juga terdapat banyak kesamaan dengan hewan-hewan insecta.
Begitulah kabar yang terdengar mengenai foto kerangka peri di atas, namun inilah kenyataan yang sebenarnya. Belakangan ketahuan ternyata mayat tersebut adalah hasil karya seorang seniman Inggris bernama Dan Baines. Baines membuat mayat tersebut dalam rangka lelucon April Mop dan dengan cerdik ia membuat foto yang seakan-akan menunjukkan sebuah otopsi sedang berlangsung terhadap mayat tersebut yang akan membuat orang menjadi semakin percaya. Pada tanggal 8 April 2007, tubuh "manusia kupu-kupu" terjual di Ebay dengan harga 280 Poundsterling dan sekarang menjadi koleksi pribadi di Amerika Serikat.
Dunia peri memang dunia penuh misteri. Begitu menarik untuk diungkap. Seperti perkataan Frances, "... Mengapa mereka percaya dan ingin percaya." merupakan alasan bagi kita untuk terus mencari tahu keajaiban dunia peri yang mungkin benar-benar ada. . .
Pernahkan Anda melihat foto ini lewat email atau lewat sebuah situs web? Orang-orang menyebutnya mayat peri atau mayat manusia kupu-kupu. Foto di samping pertama kali beredar di internet pada tahun 2007. Seorang pria Inggris mengaku menemukan mayat tersebut di semak-semak di dekat daerah Derbyshire, Inggris.
Jasad makhluk ini ditemukan oleh seorang warga di atas gundukan tanah di sekitar pekarangan rumahnya. Saat pertama kali melihatnya, orang tersebut mengira makhluk ini merupakan jasad anak kecil, maka ia pun bergegas meraih telpon genggamnya untuk menghubungi polisi. Karena dorongan rasa ingin tahu yang besar, sebelum polisi tiba di TKP, ia sempat berfikir dan merasa janggal. Mengapa jasad makhluk kecil yang satu ini mempunyai sayap mirip dedaunan dan badannya terlalu mungil untuk ukuran seorang balita. Bahkan ketika polisi tiba, mereka juga bingung dan tidak mengerti sebenarnya ini makhluk apa.
Menurut laporan X-ray, makhluk tersebut memiliki struktur tulang mirip dengan susunan tulang pada balita, namun pada badannya sedikit berongga seperti jenis-jenis hewan insecta. Uniknya, ia juga memiliki bentuk fisik mirip manusia, mempunyai dua tangan lengkap dengan lima jari, dua kaki, dan pada bagian kepalanya terdapat lapisan jaringan kulit sangat tipis yang ditumbuhi rambut berwarna pirang keemasan.
Tapi yang tak habis pikir, mengapa makhluk ini mempunyai sayap dan tinggi badannya tergolong sangat kecil, antara 10-20 cm tingginya. Jasadnya juga tidak membusuk, namun malah mengering dan sama sekali tidak mengeluarkan bau busuk. Pada struktur sayapnya sendiri, walaupun sekilas jika dilihat mirip dengan dedaunan, tetapi ini bukanlah merupakan sejenis daun, jika diraba akan terasa perbedaannya. Sayapnya mirip dengan struktur sayap hewan-hewan insecta pada umumnya. Sampai saat ini tim forensik yang meneliti jasad makhluk tersebut belum mengerti sepenuhnya mengenai jenis dan identitasnya. Tetapi berbagai kesimpulan yang didapat, makhluk tersebut memiliki struktur DNA mirip dengan DNA manusia, namun juga terdapat banyak kesamaan dengan hewan-hewan insecta.
Begitulah kabar yang terdengar mengenai foto kerangka peri di atas, namun inilah kenyataan yang sebenarnya. Belakangan ketahuan ternyata mayat tersebut adalah hasil karya seorang seniman Inggris bernama Dan Baines. Baines membuat mayat tersebut dalam rangka lelucon April Mop dan dengan cerdik ia membuat foto yang seakan-akan menunjukkan sebuah otopsi sedang berlangsung terhadap mayat tersebut yang akan membuat orang menjadi semakin percaya. Pada tanggal 8 April 2007, tubuh "manusia kupu-kupu" terjual di Ebay dengan harga 280 Poundsterling dan sekarang menjadi koleksi pribadi di Amerika Serikat.
Dunia peri memang dunia penuh misteri. Begitu menarik untuk diungkap. Seperti perkataan Frances, "... Mengapa mereka percaya dan ingin percaya." merupakan alasan bagi kita untuk terus mencari tahu keajaiban dunia peri yang mungkin benar-benar ada. . .
0 komentar
Posting Komentar