Washington DC - Pemerintah Amerika Serikat pada hari Kamis, 27 September 2012, menjatuhkan sanksi terhadap klan Yakuza beserta dua pemimpinnya, sebuah sindikat kejahatan yang terorganisir di Jepang.

Xinhua melaporkan, Jumat, 28 September 2012, bahwa Departemen Keuangan AS telah mem-blacklist Sumiyoshi-kai, klan Yakuza terbesar kedua dan pemimpin teratasnya Shigeo Nishiguchi serta pemimpin no 2 Hareaki Fukuda, merupakan sebuah langkah untuk membekukan semua aset mereka di bawah yurisdiksi AS dan bar warga Amerika yang melakukan bisnis dengan mereka.

Badan tersebut menuduh Yakuza  dan kejahatannya yang melibatkan klan tersebut dalam "aktifitas kriminal berat," termasuk perdagangan senjata, prostitusi, perdagangan manusia, perdagangan narkoba, penipuan dan pencucian uang.

Presiden AS Barack Obama mengidentifikasi Yakuza sebagai organisasi kejahatan transnasional (TCO) yang besar pada bulan Juli 2011, dan meluncurkan strategi untuk menghadapi ancaman yang ditimbulkan oleh sindikat kejahatan seperti Yakuza, Italy's Camorra, Mexico's Los Zetas dan Brothers' Circle', sebuah TCO yang berbasis di bekas wilayah Uni Soviet.

Sebelumnya, Yamaguchi-gumi, klan Yakuza terbesar, dan dua pemimpinnya sudah ditempatkan di bawah sanksi Departemen Keuangan.

"Upaya ini dirancang untuk melindungi sistem keuangan AS dari pengaruh buruk  organisasi kejahatan transnasional dan mengekspos individu yang mendukung atau bertindak atas nama Yakuza," kata Departemen Keuangan dalam sebuah pernyataan.

"Melalui aksi ini, kami akan terus bekerja untuk mengacaukan kegiatan kriminal Yakuza dan membongkar jaringan keuangannya," ungkap David Cohen, Wakil Menteri Keuangan untuk Terorisme dan Intelijen Keuangan, seperti dikutip dari Xinhua, Jumat, 28 September 2012..

"Penetapan hari ini mengenai Sumiyoshi-kai juga mendukung upaya pemerintah yang intensif untuk memerangi perdagangan manusia mengingat sudah lama keterlibatan Yakuza dalam perdagangan seks di seluruh Asia," tambahnya. | AT | Z

0 komentar